
Berita Update Terkini
Pengguna jalan yang berencana melintasi kawasan Puncak dalam waktu dekat harus bersiap menghadapi kebijakan baru: sistem satu arah (one way) menuju arah atas (Bogor-Cianjur). Kebijakan ini diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan, terutama menjelang akhir pekan atau hari libur, yang kerap menyebabkan kemacetan parah di jalur wisata populer ini.
Akar Masalah: Lonjakan Pengunjung dan Ruas Jalan Sempit
Jalur Puncak dikenal sebagai destinasi favorit wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya. Sayangnya, infrastruktur jalan yang sempit dan belokan tajam tidak mampu menampung arus kendaraan, terutama saat musim liburan. Akibatnya, kemacetan bisa mencapai 10–12 jam, seperti yang kerap terjadi di titik rawan seperti Ciawi, Megamendung, dan kawasan Taman Safari.
Penerapan sistem one way bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, kebijakan serupa terbukti mengurangi kepadatan hingga 40%. Namun, tantangan tetap ada, seperti ketidakpatuhan pengendara atau minimnya sosialisasi.
Detail Penerapan One Way Jalur Puncak
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian dan dinas terkait, berikut poin-penting kebijakan ini:
Waktu: Mulai 3 April 2025, khusus hari Jumat sore hingga Minggu malam atau hari libur nasional.
Rute One Way: Dari Simpang Gadog (Bogor) menuju Cianjur, sementara arus bawah (Cianjur-Bogor) dialihkan ke jalur alternatif.
Titik Penyekatan: Polisi akan berjaga di Gadog, Taman Safari, dan Pertigaan Ciawi untuk mengarahkan kendaraan.
Rute Alternatif untuk Arus Bawah (Cianjur-Bogor/Jakarta)
Bagi yang ingin kembali ke Jakarta atau Bogor dari arah Cianjur/Puncak, disarankan melalui:
Via Sukabumi:
Dari Cianjur, ambil jalur menuju Sukabumi (Jalan Raya Cianjur-Sukabumi).
Lanjut ke Parung Kuda dan masuk Tol Jagorawi via Cibinong.
Via Jonggol:
Dari Cianjur, lewat Cipanas menuju Jonggol (lewat Citeko atau Cileungsi).
Alternatif ini lebih panjang tetapi bebas macet.
Tips Hindari Macet Selama One Way
Berangkat Lebih Awal atau Malam Hari: Hindari jam sibuk (pukul 08.00–12.00 WIB).
Pantau Informasi Real-Time: Gunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk memantau kepadatan.
Gunakan Transportasi Umum: Bus DAMRI atau kereta api ke Bogor, lalu lanjut dengan angkutan lokal.
Hindari Parkir Sembarangan: Kendaraan yang berhenti di bahu jalan kerap memicu kemacetan tambahan.
Respons Pengguna Jalan dan Dampak Ekonomi
Kebijakan ini menuai pro-kontra. Sebagian pengunjung mengapresiasi upaya penertiban, sementara pelaku usaha khawatir dampaknya terhadap kunjungan wisatawan. Pemilik villa dan restoran di Puncak berharap ada sosialisasi masif agar tamu tidak bingung.
Di sisi lain, pemerintah menjanjikan perbaikan infrastruktur jangka panjang, seperti pelebaran jalan dan pembangunan jalur lingkar (bypass) Puncak. Namun, proyek ini masih dalam tahap perencanaan.