
Berita Update Terkini
KYIV – Pada Selasa malam hingga Rabu dini hari, ibu kota Ukraina, Kyiv, menjadi sasaran serangan rudal besar-besaran dari Rusia. Insiden ini mengakibatkan satu warga tewas dan empat lainnya terluka, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun.
Tymur Tkachenko, Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, mengonfirmasi melalui Telegram bahwa korban tewas adalah seorang pria kelahiran 1985, sementara mereka yang terluka tengah menerima perawatan medis. Serangan ini juga menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan perumahan, gedung perkantoran, dan infrastruktur lainnya di lima distrik di Kyiv.
“Serangan ini menimbulkan api yang cukup besar, namun kebakaran sudah berhasil dipadamkan atau terlokalisasi pada pukul 10 pagi,” ujar Tkachenko. Ia juga menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menggagalkan beberapa rudal, termasuk enam rudal balistik Iskander-M yang diluncurkan ke Kyiv.
serangan ini menyoroti betapa berbahayanya senjata yang digunakan, dengan puing-puing yang jatuh pun bisa menyebabkan kerusakan serius. Meskipun Beberapa Serangan Berhasil Digagalkan, Ancaman Masih Mengintai
"Walaupun kami berhasil menghentikan sebagian besar serangan, ancaman yang lebih besar tetap mengancam," ungkapnya dengan tegas. Keberhasilan dalam menggagalkan sejumlah upaya serangan tidak serta merta menghapus risiko yang masih ada. Keamanan tetap menjadi prioritas utama, namun tantangan yang ada semakin kompleks.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk perdamaian, dan tekanan internasional yang kuat adalah kunci untuk menghentikan agresi ini. Dalam pernyataannya di platform X, Zelensky menyerukan solidaritas dari seluruh dunia untuk mendukung perjuangan Ukraina agar perang ini berakhir dengan keadilan.
Hingga saat ini, otoritas Rusia belum memberikan komentar terkait serangan tersebut, sementara dunia terus memantau perkembangan situasi yang semakin memanas.