
Berita Update Terkini
Jakarta, 20 April 2025 – Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan ritel pada triwulan pertama tahun 2025, dengan kelompok makanan dan minuman (mamin) menjadi kontributor utama. Kenaikan ini mencerminkan kembali menggeliatnya daya beli masyarakat setelah beberapa tahun tertekan oleh tantangan ekonomi.
Pertumbuhan Penjualan Ritel yang Signifikan
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan ritel secara nasional tumbuh sebesar 8,5% pada Januari-Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor makanan dan minuman menyumbang hampir 45% dari total transaksi, disusul oleh produk kebutuhan sehari-hari dan barang elektronik.
"Peningkatan ini didorong oleh stabilitas harga bahan pokok serta tren konsumsi masyarakat yang kembali aktif setelah libur panjang dan berbagai festival kuliner," jelas Kepala BPS, Ahmad Said.
Faktor Pendongkrak Permintaan Makanan & Minuman
Beberapa hal yang turut memengaruhi lonjakan penjualan di sektor mamin antara lain:
Promo dan Diskon Menarik – Banyak gerai ritel dan e-commerce menawarkan program bundling serta cashback khusus produk makanan dan minuman.
Tren Makan di Luar – Restoran cepat saji dan kedai minuman kekinian kembali ramai dikunjungi, terutama oleh generasi muda.
Produk Inovatif – Munculnya varian baru makanan siap saji dan minuman kesehatan turut mendorong minat beli.
Dampak Positif bagi Pasar Tenaga Kerja
Pertumbuhan ritel ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, terutama di sektor logistik dan produksi UMKM. Banyak usaha kecil menengah yang memasok produk ke minimarket dan supermarket melaporkan peningkatan omzet hingga 20-30%.
"Kami memproduksi lebih banyak camilan kemasan sejak awal tahun karena permintaan dari toko-toko semakin tinggi," ujar Dian, pemilik UMKM makanan ringan di Bandung.
Prospek ke Depan dan Tantangan
Meski tren positif diperkirakan berlanjut, pelaku usaha tetap perlu waspada terhadap kenaikan harga bahan baku dan persaingan dengan produk impor. Analis ekonomi menyarankan agar pelaku ritel terus berinovasi, termasuk dengan memperkuat penjualan daring dan layanan pesan-antar.
Dengan konsumsi domestik yang masih menjadi tulang punggung perekonomian, sektor ritel—khususnya makanan dan minuman—diprediksi tetap menjadi penopang utama pertumbuhan di kuartal-kuartal mendatang.