Ketum Kadin: Pertumbuhan Ekonomi 8% Mustahil Tercapai Tanpa Kontribusi Sektor Pertanian

Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan banyak pihak, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada tahun 2025 mustahil tercapai tanpa kontribusi signifikan dari sektor pertanian. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi ekonomi pada 10 Maret 2025, yang membahas tantangan dan peluang pembangunan ekonomi nasional.

Sektor Pertanian: Pilar Penting yang Sering Terlupakan
Arsjad Rasjid menegaskan bahwa selama ini sektor pertanian sering kali diabaikan dalam pembahasan strategi pertumbuhan ekonomi, padahal sektor ini memiliki peran krusial dalam menopang perekonomian Indonesia. Pertanian adalah tulang punggung ekonomi kita, terutama di daerah-daerah pedesaan yang menjadi rumah bagi mayoritas penduduk Indonesia," ujarnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang sekitar 13% dari PDB nasional dan menyerap lebih dari 30% tenaga kerja. Namun, Arsjad menilai potensi sektor ini masih jauh dari tergali maksimal. "Jika kita serius ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, maka kita harus memastikan bahwa sektor pertanian tidak hanya tumbuh, tetapi juga bertransformasi menjadi lebih modern dan berkelanjutan," tambahnya.

Tantangan yang Harus Diatasi
Meski memiliki potensi besar, sektor pertanian di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Mulai dari infrastruktur yang kurang memadai, akses terbatas terhadap teknologi modern, hingga fluktuasi harga komoditas yang sering merugikan petani. Arsjad menekankan bahwa tanpa upaya serius untuk mengatasi masalah-masalah ini, target pertumbuhan ekonomi yang ambisius akan sulit dicapai.

"Salah satu kunci utamanya adalah investasi. Kita perlu menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk membangun infrastruktur pertanian yang memadai dan mengadopsi teknologi terkini. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan kebijakan yang pro-petani, seperti stabilisasi harga dan akses pasar yang lebih luas," paparnya.

Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau
Arsjad juga menyoroti pentingnya transformasi digital dan ekonomi hijau dalam sektor pertanian. Menurutnya, penerapan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), dan big data bisa menjadi game changer dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian. "Dengan teknologi, kita bisa memantau kondisi lahan, mengoptimalkan penggunaan pupuk dan air, serta memprediksi hasil panen dengan lebih akurat," ujarnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau dalam sektor pertanian. "Pertanian berkelanjutan bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga bisa membuka peluang ekspor yang lebih besar, terutama ke pasar global yang semakin peduli dengan isu-isu lingkungan," tambahnya.

Kolaborasi Semua Pihak
Untuk mewujudkan semua ini, Arsjad menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat petani adalah kuncinya. Kami akan terus mendorong dialog dan kerja sama untuk memastikan bahwa sektor pertanian bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Mainkan Gates of Olympus

Mainkan Gates of Olympus

RTP Live Hari Ini Bradertoto

Info RTP Situs Slot Online

Update RTP Slot Online