
Berita Update Terkini
Jakarta – Bank Central Asia (BCA) akan mengalami perubahan penting dalam jajaran kepemimpinannya. Presiden Direktur BCA saat ini, Jahja Setiaatmadja, dikonfirmasi akan mengisi posisi Presiden Komisaris perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025. Seiring dengan perubahan ini, Hendra Lembong dikabarkan akan menggantikan Jahja sebagai Presiden Direktur BCA yang baru.
Suksesi Kepemimpinan: Jahja Setiaatmadja Jadi Presiden Komisaris
Kabar pergantian kepemimpinan ini telah dikonfirmasi langsung oleh Jahja Setiaatmadja. Dalam keterangannya kepada Okezone, Jahja menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah sebagai Presiden Komisaris BCA.
“Ya, saya akan menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA,” ungkap Jahja, Kamis (13/2/2025), menegaskan transisi kepemimpinan yang telah dirancang dengan matang.
Pergantian posisi ini menandai babak baru dalam perjalanan kepemimpinan BCA, di mana Jahja, yang telah lama berperan dalam pertumbuhan pesat bank tersebut, akan beralih ke posisi strategis dalam Dewan Komisaris.
Pengunduran Diri DE Setijoso dan Suksesi Kepemimpinan
Perubahan struktur kepemimpinan ini tak lepas dari keputusan pengunduran diri DE Setijoso dari jabatan Presiden Komisaris. Hera F. Haryn, EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, menyampaikan bahwa pergantian ini merupakan bagian dari strategi suksesi yang telah dirancang matang oleh perseroan.
“Transformasi kepemimpinan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesinambungan visi dan misi BCA di masa depan, sekaligus tindak lanjut dari pengunduran diri Bapak DE Setijoso,” ujar Hera.
Dengan adanya perubahan ini, BCA menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kepemimpinan dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terbesar dan paling inovatif di Indonesia. Seluruh mata kini tertuju pada RUPST 2025, di mana kepastian penunjukan Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur baru akan diumumkan secara resmi.