
Berita Update Terkini
Gunung Semeru, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat. Pada Sabtu (8/3/2025), gunung yang terletak di Jawa Timur ini tercatat mengalami tujuh kali erupsi dengan semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 700 meter. Masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari pihak berwenang. Bagaimana kondisi terkini dan apa yang perlu dilakukan warga? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Tujuh kali erupsi terjadi dalam rentang waktu 24 jam, dengan semburan abu vulkanik yang mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak. Abu vulkanik tersebut terbawa angin ke arah barat dan barat daya, menyebabkan hujan abu di beberapa desa sekitarnya.
Selain semburan abu, PVMBG juga melaporkan adanya guguran lava pijar yang mengalir sejauh 1,5 kilometer dari kawah. Aktivitas seismik gunung juga menunjukkan peningkatan, dengan gempa vulkanik yang terus terekam oleh alat pemantau.
Dampak Erupsi terhadap Masyarakat
Erupsi Gunung Semeru memberikan dampak langsung terhadap kehidupan warga di sekitarnya. Beberapa dampak yang dirasakan antara lain:
Hujan Abu Vulkanik: Beberapa desa seperti Desa Sumberwuluh dan Desa Supiturang dilaporkan terkena hujan abu, yang mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Gangguan Pernapasan: Abu vulkanik yang beterbangan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Kerusakan Tanaman: Abu vulkanik yang menutupi tanaman pertanian berpotensi merusak hasil panen warga.
Imbauan untuk Warga
PVMBG telah meningkatkan status Gunung Semeru ke Level III (Siaga) dan mengeluarkan sejumlah imbauan untuk warga, antara lain:
Menghindari Zona Bahaya: Warga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah dan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
Menggunakan Masker: Untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan, warga diimbau untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Menyiapkan Perlengkapan Darurat: Warga di sekitar lereng Gunung Semeru disarankan untuk menyiapkan tas darurat yang berisi makanan, air, obat-obatan, dan dokumen penting.
Upaya Mitigasi dari Pemerintah
Pemerintah setempat telah mengerahkan tim tanggap darurat untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
Pendirian Posko Darurat: Posko darurat didirikan di beberapa lokasi strategis untuk memantau dan mengkoordinasikan evakuasi jika diperlukan.
Distribusi Bantuan: Bantuan seperti masker, makanan, dan obat-obatan telah disalurkan ke warga yang terdampak.
Edukasi dan Sosialisasi: Tim relawan melakukan sosialisasi kepada warga tentang langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi erupsi.
Sejarah Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru dikenal sebagai gunung berapi yang sangat aktif. Erupsi besar terakhir terjadi pada Desember 2021, yang menyebabkan banjir lahar dingin dan mengakibatkan puluhan korban jiwa. Sejak saat itu, PVMBG terus memantau aktivitas gunung ini secara ketat untuk mengantisipasi potensi bencana.
Tips Menghadapi Erupsi Gunung Berapi
Bagi warga yang tinggal di sekitar gunung berapi, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi erupsi:
Pantau Informasi Resmi: Selalu mengikuti informasi dari PVMBG dan pihak berwenang terkait status gunung berapi.
Kenali Jalur Evakuasi: Pastikan mengetahui jalur evakuasi terdekat dan titik kumpul jika terjadi bencana.
Siapkan Tas Darurat: Siapkan tas darurat yang berisi barang-barang penting seperti makanan, air, obat-obatan, dan dokumen penting.
Hindari Rumor: Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya, dan selalu verifikasi informasi dari sumber resmi.