Gempa Magnitudo 3,8 Guncang Bekasi, Warga Sempat Panik

Jakarta – Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 3,8 pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 21.35 WIB. Guncangan tersebut sempat mengejutkan warga, meskipun tidak dilaporkan adanya kerusakan berarti.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di koordinat 6.51 Lintang Selatan dan 107.23 Bujur Timur, sekitar 17 km tenggara Kabupaten Bekasi. Kedalaman gempa tercatat sekitar 10 km.

BMKG melalui akun resminya di X (dulu Twitter) membagikan informasi terkait kejadian tersebut!

Warga Sempat Panik, Tak Ada Kerusakan

Guncangan yang dirasakan warga berlangsung singkat, namun cukup membuat sebagian masyarakat terkejut. Beberapa warga di sekitar lokasi dilaporkan merasakan getaran ringan, terutama mereka yang berada di lantai atas bangunan.

Seorang warga Bekasi, Rina (32), mengaku sempat merasakan getaran ringan yang membuatnya keluar dari rumah.

“Saya lagi duduk di ruang tamu, tiba-tiba terasa ada getaran. Awalnya saya kira ada truk besar lewat, tapi ternyata tetangga juga merasakan,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa tersebut. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu memperbarui informasi dari sumber resmi.

Data Bisa Berubah Seiring Analisis Lanjutan

BMKG menegaskan bahwa informasi awal mengenai gempa ini masih dapat berubah seiring dengan analisis lebih lanjut dan kelengkapan data. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

Gempa bumi dengan skala kecil seperti ini memang sering terjadi di Indonesia, mengingat wilayah ini berada di jalur cincin api (Ring of Fire) yang memiliki aktivitas seismik tinggi.

Meski gempa kali ini tidak berdampak signifikan, masyarakat tetap diingatkan untuk selalu waspada dan mengetahui langkah mitigasi bencana demi keselamatan bersama.

Tetap pantau informasi terbaru dari BMKG dan sumber resmi lainnya untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut terkait aktivitas seismik di Indonesia.