
Berita Update Terkini
JAKARTA – Massa aksi yang tergabung dalam gerakan Indonesia Gelap mulai membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Setelah ratusan orang berunjuk rasa di lokasi ini sejak siang, suasana kini berangsur kondusif.
Pembersihan dan Pemulihan Jalan
Berdasarkan pantauan di lapangan, sekitar pukul 20.40 WIB, petugas PPSU langsung bergerak cepat membersihkan area yang ditinggalkan massa. Sampah-sampah yang berserakan di lokasi segera disapu untuk mengembalikan kondisi jalan seperti semula.
Sementara itu, petugas kepolisian mulai mengoperasikan alat berat guna memindahkan barrier beton yang sebelumnya digunakan untuk membatasi pergerakan peserta aksi. Meski begitu, akses jalan belum sepenuhnya dibuka karena petugas masih berupaya memperbaiki separator busway yang mengalami kerusakan akibat aksi massa.
Latar Belakang dan Tuntutan Massa
Aksi Indonesia Gelap yang dimulai pukul 14.00 WIB ini diawali dengan long march dari Taman Ismail Marzuki menuju Istana Negara. Gerakan ini diprakarsai oleh Koalisi Masyarakat Sipil sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai semakin menjauh dari prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.
Peserta aksi mengangkat berbagai isu krusial yang memengaruhi hak-hak masyarakat, mulai dari sektor pendidikan, agraria, hingga kebijakan ekonomi dan politik. Berikut adalah sejumlah tuntutan utama mereka:
Pendidikan Gratis, Ilmiah, dan DemokratisMendorong sistem pendidikan yang lebih inklusif dan tidak membebani masyarakat dengan biaya tinggi.
Cabut PSN Bermasalah dan Wujudkan Reforma Agraria SejatiMenolak proyek strategis nasional (PSN) yang dianggap merampas hak rakyat atas tanah.
Tolak UU MinerbaRevisi UU Minerba dinilai sebagai upaya membungkam kritik terhadap kebijakan pertambangan yang merugikan lingkungan.
Hapuskan Multifungsi TNIMeminta agar militer tidak terlibat dalam sektor sipil guna menjaga demokrasi tetap berjalan sehat.
Sahkan RUU Masyarakat AdatPerlindungan hukum bagi masyarakat adat diperlukan untuk menjaga hak mereka atas tanah dan budaya.
Evaluasi Inpres No. 01 Tahun 2025Instruksi Presiden ini dianggap mengancam sektor-sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan.
Evaluasi Total Program Makan Bergizi GratisAgar program ini benar-benar tepat sasaran dan tidak menjadi sekadar alat politik.
Tingkatkan Kesejahteraan AkademisiMendesak realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi.
Desak Perppu Perampasan Aset untuk Berantas KorupsiPerppu ini dinilai penting untuk menangani korupsi dan kejahatan ekonomi secara efektif.
Tolak Revisi UU TNI, Polri, dan KejaksaanRevisi ini berpotensi melemahkan pengawasan terhadap aparat keamanan.
Efisiensi dan Perombakan Kabinet Merah PutihMenuntut perombakan pejabat yang dianggap tidak kompeten dan memboroskan anggaran negara.
Tolak Revisi Tatib DPRMengkritisi revisi tata tertib DPR yang dinilai dapat memberi ruang bagi tindakan sewenang-wenang.
Reformasi PolriMenyerukan perubahan mendasar di tubuh kepolisian untuk menghapus budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Dengan berakhirnya aksi ini, harapan besar disematkan kepada pemerintah untuk benar-benar mendengar dan menindaklanjuti aspirasi rakyat. Ke depan, tuntutan-tuntutan yang disampaikan diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi para pemangku kebijakan guna menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas.
Apakah perubahan yang diperjuangkan ini akan terwujud? Hanya waktu yang bisa menjawab.