Gugur Saat Bertugas: Briptu Ahmad Fadli Tewas Ditikam Saat Redam Keributan di Buton

BUTON, SULAWESI TENGGARA – Suasana duka menyelimuti Kepolisian Resor Buton dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Seorang anggota polisi muda, Briptu Ahmad Fadli (28), meregang nyawa secara tragis saat menjalankan tugas pengamanan keributan di wilayah Kelurahan Wameo, Kecamatan Betoambari, Minggu malam (13/4/2025).

Insiden berdarah ini menyentak kesadaran publik akan risiko tinggi yang dihadapi aparat penegak hukum, bahkan dalam tugas-tugas harian mereka.

Penyerangan Tak Terduga di Tengah Tugas
Kapolres Buton, AKBP Dedy Kurniawan, mengungkapkan bahwa Briptu Fadli bersama seorang rekannya dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan warga mengenai keributan di sebuah rumah.

Namun, suasana yang awalnya dianggap bisa dikendalikan berubah jadi mimpi buruk. “Saat korban mencoba menenangkan situasi, seorang pria yang belum diketahui identitas dan motivasinya tiba-tiba menyerang dengan senjata tajam. Serangan itu mengenai dada korban beberapa kali,” tutur Kapolres.

Meskipun segera dilarikan ke RSUD Buton, Briptu Fadli dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya.

Sosok Polisi Humanis yang Selalu Ada untuk Warga
Briptu Fadli bukan sekadar penegak hukum. Ia dikenal sebagai pribadi hangat yang aktif dalam kegiatan sosial, mulai dari pengajaran anak-anak hingga membantu warga saat terjadi bencana lokal.

“Beliau bukan hanya polisi. Ia teman, saudara, sekaligus panutan di lingkungan kami,” kenang salah satu rekan dinasnya sambil menahan air mata.

Sejak bergabung dengan Polri pada 2020, Briptu Fadli telah menjadi garda depan dalam pelayanan masyarakat di Buton.

Pelaku Diamankan, Motif Masih Jadi Tanda Tanya
Saat ini, pria tersebut tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak berwenang.

Tiga kemungkinan utama tengah diselidiki:

Gangguan kejiwaan: Informasi awal menyebutkan pelaku berperilaku tak stabil;

Dendam pribadi: Hubungan masa lalu dengan korban masih ditelusuri;

Pengaruh zat adiktif: Tes urine telah dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan keterlibatan narkoba.

“Korban gugur saat menjalankan tugas negara. Kami akan menuntut keadilan seadil-adilnya. Tidak boleh ada celah bagi pelaku kekerasan terhadap aparat,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Masyarakat Buton Berkabung
Kehilangan Briptu Fadli turut dirasakan mendalam oleh masyarakat Buton.

“Dia sering membantu anak-anak belajar, bahkan di luar jam dinas. Tak banyak polisi seperti dia. Kami sangat kehilangan,” ungkap Mariana, warga setempat yang tak mampu menyembunyikan rasa sedihnya.