2.592 Nakes Siaga di Kabupaten Bogor, Hadapi Gelombang Pemudik Lebaran 2025

Kabupaten Bogor bersiap menghadapi lonjakan pemudik Lebaran dengan mengerahkan 2.592 tenaga kesehatan (nakes) yang tersebar di puskesmas, rumah sakit, dan posko kesehatan strategis. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi risiko kecelakaan lalu lintas, kelelahan perjalanan, serta potensi penyakit musiman selama arus mudik dan balik.

Fokus pada Titik Rawan Mudik
Pemkab Bogor mencatat beberapa ruas jalan seperti Puncak, Ciawi, dan Jonggol menjadi daerah rawan kemacetan sekaligus lokasi rawan kecelakaan. Posko kesehatan darurat dipasang di sepanjang koridor ini, dilengkapi ambulans siaga dan obat-obatan dasar.

"Kami juga menyiapkan rapid test untuk pemudik yang menunjukkan gejala penyakit menular. Kesehatan adalah prioritas," tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Sri Nowo Retno.

Layanan 24 Jam & Ancaman Penyakit Musiman
Selain kecelakaan, nakes juga waspada terhadap ISPA, diare, dan kelelahan akibat perjalanan jauh. Rumah sakit rujukan seperti RS PMI Bogor dan RS Hermina telah diminta meningkatkan kapasitas IGD.

"Pemudik rentan dehidrasi dan stres. Kami sarankan istirahat cukup, konsumsi vitamin, dan hindari mengemudi dalam kondisi mengantuk," tambah Retno.

Kolaborasi dengan Polisi & Jasa Raharja
Posko kesehatan terintegrasi dengan pos pengamanan Polres Bogor untuk mempercepat penanganan korban kecelakaan. BPJS Kesehatan dan Jasa Raharja turut disiagakan memastikan klaim kesehatan pemudik bisa diproses cepat.

Tips Sehat Selama Mudik
Istirahat Setiap 2-3 Jam – Hindari kelelahan dengan berhenti di rest area.

Bawa Obat Pribadi – Termasuk obat maag, antinyeri, atau alergi.

Hindari Makan Sembarangan – Pilih makanan higienis untuk cegah diare.

Pakai Masker di Kerumunan – Kurangi risiko penularan ISPA atau flu.

Pemantauan Hingga Arus Balik
Kesiapan nakes akan terus dievaluasi hingga puncak arus balik (diperkirakan 30 Maret–2 April 2025). Warga bisa melaporkan pil darurat via hotline 119 atau aplikasi Siap Sehat Pemkab Bogor.

"Dengan gotong royong, mudik aman dan sehat bisa terwujud," pungkas Retno.